HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Lembaga Diminta Perkuat Program Pendidikan Vokasi di SLB Mojokerto

 

Lembaga Diminta Perkuat Program Pendidikan Vokasi di SLB Mojokerto
 MOJOKERTO RAYA- jatimradar.com – Pendidikan vokasi di Sekolah Luar Biasa (SLB) dinilai perlu terus dikembangkan agar anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki bekal keterampilan hidup setelah menamatkan sekolah. Program ini menjadi salah satu kunci untuk membuka peluang usaha maupun lapangan kerja bagi lulusan SLB di Mojokerto.

Kasi SMA PKLK Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jawa Timur Wilayah Kabupaten-Kota Mojokerto, Imron Rosadi, menegaskan bahwa sinkronisasi program vokasi di SLB harus berjalan berkesinambungan. Menurutnya, karya hasil vokasi tidak cukup hanya dijadikan bahan pembelajaran, tetapi juga harus dapat diproduksi secara nyata dan dipasarkan.

“Baik SLB negeri maupun swasta sudah memiliki program vokasi. Biasanya bekerja sama dengan OPD, pihak swasta, atau menghadirkan praktisi melalui pelatihan keterampilan,” jelas Imron, Jumat .

Meski demikian, ia mengakui masih ada kendala dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri. Karena itu, fokus saat ini adalah mengoptimalkan pelaksanaan vokasi di sekolah dengan menyesuaikan sarana-prasarana, kebutuhan siswa, serta bakat dan minat masing-masing.

“Program vokasi harus lebih digiatkan agar bisa memberi manfaat nyata bagi siswa,” tambahnya.

20 Keterampilan Vokasi SLB

Direktorat Pendidikan Khusus setidaknya menawarkan 20 jenis keterampilan bagi SLB. Namun, setiap sekolah hanya dapat memilih program sesuai kondisi dan kebutuhan peserta didik. Beberapa keterampilan yang diminati di antaranya batik, kerajinan tangan, barista, hingga usaha kreatif lainnya.

Imron menuturkan, lulusan SLB di Mojokerto lebih banyak memilih berwirausaha secara mandiri. Sementara itu, sebagian lainnya masuk ke industri melalui job fair khusus penyandang disabilitas. “Kalau untuk melanjutkan ke perguruan tinggi jumlahnya masih terbatas,” ungkapnya.

Belum Optimal

Sebelumnya, sejumlah lembaga pendidikan khusus mengakui program vokasi di SLB belum berjalan maksimal. Kendala terbesar terletak pada keterbatasan mitra industri yang bisa menampung lulusan. Hal ini juga dialami oleh SLBN Seduri dan SLB PKK Gedeg, yang masing-masing memiliki lima program vokasi.


 

Posting Komentar