Sean Gelael dan United Autosports 95 Menang di Austin, Catatan Manis di FIA WEC 2025
Kemenangan Bersejarah di Circuit of The Americas
Balapan ketahanan enam jam di Circuit of The Americas
(COTA), Austin, Amerika Serikat, Minggu (8/9/2025) dini hari WIB, menjadi momen
tak terlupakan bagi Sean Gelael dan tim United Autosports 95. Berkolaborasi
dengan Darren Leung dan Marino Sato, mereka sukses meraih kemenangan perdana
musim ini dalam ajang FIA World Endurance Championship (WEC) 2025 kelas LMGT3.
Awalnya, mobil #95 memulai lomba dari posisi ketiga. Meski
begitu, performa stabil dan konsistensi tinggi membuat mereka terus bersaing di
barisan depan. Pertarungan berlangsung ketat, terutama dengan AF Corse 54 yang
sempat finis di urutan pertama. Namun, drama muncul setelah tim Italia itu
mendapat penalti lima detik, sehingga posisinya melorot ke peringkat ketiga.
Keputusan ini sekaligus mengantarkan Sean dan rekan setimnya naik ke podium
juara.
Perjalanan Sulit Sebelum Austin
Kemenangan ini terasa istimewa karena lahir setelah
serangkaian hasil yang kurang memuaskan pada lima seri sebelumnya. Dari balapan
pembuka di Qatar hingga Le Mans, pencapaian terbaik United Autosports 95
hanyalah finis ketujuh di Qatar. Mereka bahkan dua kali gagal menyelesaikan
lomba di Belgia dan Le Mans, serta hanya mampu meraih posisi kesembilan di
Monza dan Sao Paulo.
Hasil di Austin jelas menjadi titik balik. Kemenangan ini
membuktikan bahwa kerja keras, konsistensi, serta kekompakan tim bisa membawa
perubahan besar. Tambahan poin juga membuat United Autosports naik ke posisi
ke-11 klasemen dengan 39 poin, hanya terpaut satu angka dari Team WRT 46 milik
legenda MotoGP, Valentino Rossi.
Apresiasi dari Zak Brown
Keberhasilan Sean dan tim mendapat apresiasi langsung dari
Zak Brown, bos McLaren, yang merupakan penyokong mesin United Autosports di
ajang WEC. Melalui akun Instagram pribadinya, Brown tak bisa menyembunyikan
rasa bangga.
“Menang di COTA. Bangga melihat McLaren di atas podium
balapan FIA WEC. Selamat untuk Darren Leung, Sean Gelael, Marino Sato, dan kru
tim #95, serta saudara kami mobil McLaren nomor #59 yang finis keempat. Ayo
kita rayakan kemenangan ini,” tulis Brown penuh semangat.
Ucapan itu bukan sekadar basa-basi. McLaren memang menaruh
perhatian besar pada kiprah United Autosports, mengingat kerjasama teknis
keduanya cukup erat. Kemenangan ini menjadi pembuktian bahwa potensi mobil dan
tim mampu bersaing di level tertinggi.
Sean Gelael, Konsistensi, dan Mental Baja
Bagi Sean Gelael, kemenangan di Austin merupakan bukti
ketangguhan mental setelah menghadapi musim yang penuh rintangan. Pebalap asal
Indonesia itu sudah sering membuktikan diri di ajang balap ketahanan, dan kali
ini ia kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai pebalap berkelas dunia.
Dalam balapan ketahanan, faktor strategi, kerja sama
antar-pebalap, hingga manajemen energi dan ban memainkan peran besar. Sean
bersama Leung dan Sato mampu menjaga ritme lomba, menghindari kesalahan fatal,
serta memanfaatkan setiap peluang. Mental baja inilah yang membuat mereka bisa
keluar sebagai pemenang.
Target 10 Besar Klasemen
Masih ada dua seri tersisa di musim 2025, yaitu 6 Hours of
Fuji pada 28 September dan balapan penutup di Bahrain. United Autosports kini
membidik posisi 10 besar klasemen, target yang realistis setelah kemenangan di
Austin memberi suntikan motivasi luar biasa.
Dengan jarak poin yang tipis dari Team WRT 46, peluang untuk
menyalip sangat terbuka. Jika performa solid ini bisa dipertahankan, bukan
tidak mungkin Sean Gelael dan timnya menutup musim dengan catatan lebih manis.
Kebanggaan untuk Indonesia
Kemenangan Sean di Austin bukan hanya soal trofi dan poin.
Lebih dari itu, ini adalah kebanggaan bagi Indonesia. Nama Sean kembali
berkibar di ajang balap internasional, mengharumkan negeri di panggung
motorsport dunia.
Keberhasilan ini juga bisa menjadi inspirasi bagi generasi
muda Indonesia untuk terus mengejar mimpi di dunia olahraga, termasuk yang
dianggap penuh tantangan seperti balap ketahanan.
Penutup:
Kemenangan Sean Gelael dan United Autosports 95 di Lone Star Le Mans Austin
adalah bukti bahwa kegigihan dan kerja keras tak pernah sia-sia. Dari awal
musim yang penuh kesulitan, mereka bangkit dan akhirnya meraih podium
tertinggi. Dukungan dari McLaren dan apresiasi dari Zak Brown menambah nilai
prestasi ini. Kini, tantangan selanjutnya menanti di Fuji dan Bahrain, di mana
Sean dan tim bertekad menutup musim dengan prestasi lebih gemilang.