HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Mendikdasmen Tantang Profesor Mengajar Anak TK: Tantangan Nyata, Bukan Sekadar Teori




Jakarta — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memberikan tantangan unik namun penuh makna kepada para profesor dan guru besar untuk turun langsung mengajar anak-anak di jenjang Taman Kanak-Kanak (TK). Pernyataan ini disampaikan saat orasi ilmiah di hadapan dosen dan guru besar Universitas Negeri Makassar (UNM).

Program “Profesor Mengajar di Sekolah”, yang diinisiasi oleh beberapa universitas terkemuka, menjadi contoh positif bagi perguruan tinggi lain. Menurut Mendikdasmen, program ini patut diapresiasi dan dapat dijadikan inspirasi agar lebih banyak akademisi senior terlibat langsung dalam proses belajar-mengajar di sekolah dasar maupun menengah.

Namun, Mendikdasmen menantang para profesor untuk mengambil langkah lebih jauh: mengajar murid TK. “Guru TK adalah profesi yang paling menyenangkan sekaligus paling menantang,” tegasnya. Ia menekankan bahwa jika para profesor bersedia turun mengajar di TK, bukan hanya pengabdian yang mereka tunjukkan, tetapi juga kesempatan membuktikan secara praktis bahwa teori yang mereka kuasai bisa memberikan dampak nyata di kelas yang penuh keceriaan dan dinamika unik.

Lebih lanjut, Mendikdasmen menegaskan kesediaannya menyediakan insentif tambahan bagi para profesor yang bersedia mengajar di TK. Ia menekankan bahwa remunerasi bukanlah masalah utama, namun bentuk penghargaan atas komitmen dan waktu yang mereka sumbangkan. Ia bahkan bercanda bahwa tanpa insentif, dosen bisa “remuk” karena beban kerja tambahan, sehingga kompensasi menjadi bagian dari penghargaan profesional.

Dalam canda yang inspiratif, Mendikdasmen mengungkapkan bahwa setelah pensiun ia memiliki keinginan untuk menjadi kepala sekolah TK — sebuah cita-cita yang tidak biasa bagi sosok yang berstatus profesor. Ia menceritakan bahwa ide ini muncul dari percakapan santai dengan tokoh publik lain, yang juga memiliki ketertarikan pada pendidikan anak usia dini.


Mengapa Tantangan Ini Bermakna?

1. Menghubungkan Teori dan Praktik Pendidikan Dasar
Profesor yang terbiasa dengan riset dan pengajaran di perguruan tinggi memiliki keahlian yang mendalam dalam teori pendidikan. Mengajar anak TK menjadi ujian praktis apakah teori tersebut dapat diterapkan menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan, kreatif, dan edukatif untuk anak usia dini.

2. Memberi Apresiasi dan Peta Karier Baru bagi Profesor
Dengan menyediakan insentif, pemerintah menunjukkan bahwa mengajar di jenjang TK adalah pekerjaan profesional yang layak mendapatkan penghargaan. Bagi profesor senior, ini membuka peluang pengalaman baru dalam ranah pendidikan dasar yang berbeda dari aktivitas akademik biasa.

3. Membangun Kebersamaan Pendidikan Lintas Jenjang
Tantangan ini memperkuat sinergi antara pendidikan tinggi dan pendidikan anak usia dini. Ketika akademisi turun langsung ke lapangan, mereka dapat merasakan tantangan nyata yang dihadapi guru TK—pengalaman yang berharga untuk merancang kebijakan pendidikan yang lebih relevan dan aplikatif di masa depan.

4. Menginspirasi dengan Kisah Nyata dan Manusiawi
Mimpi pensiun menjadi kepala sekolah TK dan mendirikan lembaga pendidikan anak usia dini memberi pesan bahwa panggilan pendidikan bersifat universal. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan bukan sekadar profesi, tetapi juga panggilan hidup yang dapat diikuti kapan saja.


Tantangan Mengajar TK dari Perspektif Akademik

Bagi profesor, mengajar TK menuntut:

  • Kemampuan adaptasi gaya komunikasi, agar bisa menjangkau anak usia 4–6 tahun dengan bahasa sederhana, visual, dan interaktif.
  • Kreativitas dalam kurikulum, karena metode pembelajaran TK tidak bersandar pada ceramah, melainkan bermain, bernyanyi, dan aktivitas sensorik.
  • Kesabaran ekstra, karena anak TK memerlukan bimbingan penuh emosi positif, motivasi, dan kebebasan berekspresi.

Di sisi lain, pengalaman langsung ini memberi insight penting bagi akademisi untuk penelitian, penulisan materi pendidikan anak usia dini, serta perancangan kurikulum yang lebih holistik. Hasilnya dapat mempengaruhi kebijakan pendidikan nasional yang lebih tepat sasaran.


Kesimpulan

Tantangan Mendikdasmen agar profesor mengajar anak TK bukan sekadar retorika. Ini adalah ajakan konkret untuk menjembatani dunia akademik dan praktik pendidikan dasar, dengan insentif nyata dan kesempatan pribadi untuk memberikan kontribusi langsung. Jika dijalankan dengan baik, gerakan ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan TK sekaligus menumbuhkan budaya kolaboratif antar jenjang pendidikan di Indonesia.

 


Posting Komentar