HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Daftar Peraih Medali Kejuaraan Dunia BWF 2025: Indonesia Hanya Raih Satu Perunggu



Kejuaraan Dunia BWF 2025 resmi berakhir pada Minggu, 31 Agustus 2025, di Adidas Arena, Paris, Prancis. Ajang bulutangkis paling bergengsi ini mempertemukan para pemain terbaik dunia dari lima nomor pertandingan: tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Persaingan berlangsung ketat, penuh kejutan, serta menghasilkan sederet catatan bersejarah.

Bagi Indonesia, turnamen kali ini meninggalkan rasa campur aduk. Pasalnya, skuad Merah Putih hanya mampu membawa pulang satu medali perunggu yang diraih Putri Kusuma Wardani di sektor tunggal putri. Meskipun bukan hasil maksimal, pencapaian Putri tetap berarti karena menjadi satu-satunya penanda eksistensi Indonesia di papan medali.


Hasil Lengkap Peraih Medali

Tunggal Putra

Persaingan di sektor tunggal putra menjadi salah satu yang paling ditunggu. Shi Yu Qi dari Tiongkok akhirnya keluar sebagai juara dunia. Kemenangan ini sangat istimewa karena mengakhiri penantian panjang Tiongkok selama satu dekade untuk kembali berjaya di nomor tunggal putra.

Medali perak diraih Kunlavut Vitidsarn dari Thailand yang tampil konsisten hingga final, sementara perunggu diraih Victor Lai dari Kanada dan Anders Antonsen dari Denmark. Khusus untuk Kanada, capaian Lai menjadi sejarah baru karena pertama kalinya negeri tersebut membawa pulang medali Kejuaraan Dunia BWF.

Tunggal Putri

Nomor tunggal putri kembali menjadi milik Akane Yamaguchi dari Jepang. Ia meraih emas setelah menaklukkan Chen Yu Fei dari Tiongkok di final. Ini merupakan gelar juara dunia ketiga bagi Yamaguchi setelah sebelumnya berjaya pada 2021 dan 2022.

Medali perunggu diraih An Se Young dari Korea Selatan serta Putri Kusuma Wardani dari Indonesia. Bagi Putri, capaian ini adalah prestasi luar biasa. Ia berhasil menembus semifinal sebelum akhirnya terhenti oleh Yamaguchi dengan skor 17–21, 21–14, dan 6–21. Meski kalah, langkah Putri patut diapresiasi karena menunjukkan perkembangan signifikan sektor tunggal putri Indonesia.

Ganda Putra

Gelar juara dunia ganda putra berhasil direbut pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho dan Seo Seung Jae. Kemenangan ini menambah catatan manis Seo yang mampu mempertahankan gelar juara meskipun berpasangan dengan partner baru.

Medali perak didapat pasangan muda Tiongkok, Chen Bo Yang dan Liu Yi. Sementara medali perunggu jatuh kepada ganda Denmark, Kim Astrup / Anders Skaarup Rasmussen, serta pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy / Chirag Shetty.

Ganda Putri

Tiongkok kembali menunjukkan dominasinya lewat pasangan Liu Sheng Shu dan Tan Ning yang sukses meraih emas. Gelar ini sekaligus menandai empat kali berturut-turut Tiongkok merebut juara dunia di sektor ganda putri.

Pasangan Malaysia, Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan, harus puas dengan medali perak. Sedangkan dua pasangan Jepang, Rin Iwanaga / Kie Nakanishi dan Nami Matsuyama / Chiharu Shida, sama-sama mengamankan perunggu.

Ganda Campuran

Sejarah tercipta di sektor ganda campuran. Pasangan Malaysia, Chen Tang Jie dan Toh Ee Wei, berhasil meraih medali emas pertama untuk negaranya di nomor ini. Kemenangan mereka disambut euforia besar karena sekaligus mempertegas kebangkitan bulutangkis Malaysia di pentas dunia.

Medali perak didapat pasangan Tiongkok, Jiang Zhen Bang dan Wei Ya Xin. Sementara dua pasangan yang meraih perunggu adalah wakil tuan rumah Prancis, Thom Gicquel / Delphine Delrue, serta pasangan Tiongkok lainnya, Guo Xin Wa / Chen Fang Hui.


Catatan untuk Indonesia

Hasil Indonesia di Kejuaraan Dunia 2025 jelas belum sesuai harapan. Skuad Merah Putih hanya bisa menggantungkan medali pada Putri Kusuma Wardani di tunggal putri. Meski begitu, pencapaian Putri tetap penting karena memperlihatkan adanya harapan baru setelah beberapa tahun terakhir Indonesia kesulitan menembus prestasi besar di sektor tunggal.

Pelatih menyebutkan bahwa Putri telah menunjukkan peningkatan dalam hal mental bertanding dan variasi permainan. Namun, aspek fisik dan konsistensi teknik masih harus terus diasah agar mampu bersaing dengan pemain-pemain top dunia seperti Akane Yamaguchi atau An Se Young.

Kegagalan di sektor ganda, yang selama ini menjadi andalan Indonesia, tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi PBSI. Persaingan semakin ketat, terutama dari pasangan Korea Selatan, Malaysia, dan Tiongkok yang konsisten mendominasi di nomor ganda.


Kesimpulan

Kejuaraan Dunia BWF 2025 menghadirkan cerita tentang kebangkitan Tiongkok, konsistensi Jepang, kejutan Malaysia, serta sejarah baru Kanada. Indonesia memang belum mampu berbicara banyak selain lewat satu medali perunggu, tetapi hasil ini tetap memberi sinyal adanya generasi penerus di sektor tunggal putri.

Tantangan ke depan bagi bulutangkis Indonesia adalah membenahi performa di sektor ganda yang selama ini menjadi tulang punggung. Dengan evaluasi yang tepat, bukan tidak mungkin pada turnamen besar berikutnya Merah Putih kembali bersaing memperebutkan gelar juara dunia.

 


Posting Komentar