Bagnaia Alami Hasil Buruk di MotoGP Catalunya 2025, Bingung Cari Solusi
MotoGP Catalunya 2025 menghadirkan kejutan besar bagi para penggemar balap motor dunia. Salah satu favorit juara sekaligus juara dunia tiga kali, Francesco Bagnaia, justru tampil di luar dugaan dengan hasil yang sangat mengecewakan pada hari pertama. Alih-alih bersaing di papan atas, ia harus puas tercecer di luar 20 besar pada sesi latihan bebas dan practice.
Performa buruk ini menjadi bahan pembicaraan hangat, sebab
Bagnaia dikenal sebagai pebalap yang biasanya mampu tampil kompetitif di
Sirkuit Montmelo, Catalunya. Musim lalu, ia bahkan berhasil mendominasi dengan
kemenangan penting. Namun kali ini, kondisinya jauh berbeda, hingga sang
pebalap sendiri mengaku kehabisan kata-kata untuk menjelaskan situasi.
Jeblok di Sesi Latihan dan Practice
Pada Jumat, 5 September 2025, Bagnaia menutup sesi latihan
dengan hasil yang mengecewakan. Ia hanya mampu berada di posisi ke-23 pada
latihan bebas dan menempati urutan ke-21 pada sesi practice. Catatan waktunya
bahkan tertinggal lebih dari satu detik dari pebalap terdepan.
Hasil tersebut membuat Bagnaia harus melewati jalur
kualifikasi pertama (Q1) sebelum bisa berpeluang masuk ke sesi kualifikasi
kedua (Q2). Kondisi ini jelas bukan gambaran ideal bagi seorang juara dunia
yang biasanya menjadi langganan lima besar.
Kebingungan dan Kekecewaan
Dalam wawancara setelah sesi, Bagnaia mengaku bingung dengan
performanya. Ia menyebut hasil kali ini bahkan lebih buruk daripada saat tampil
di Balaton, seri sebelumnya yang juga tidak berjalan mulus baginya.
“Terus terang aku sudah di batasnya. Kami tidak tahu harus
pergi ke mana,” ungkapnya dengan nada kecewa. Bagnaia mengaku datang ke
Catalunya dengan optimisme setelah di seri sebelumnya ia merasa cukup percaya
diri. Namun, semua persiapan itu seolah runtuh saat dirinya mendapati motor
tidak kompetitif di lintasan Montmelo.
Ia bahkan menyinggung posisinya yang hanya berada di antara
pebalap penguji. Dengan segala hormat, menurutnya, sebagai pebalap pabrikan
Ducati ia seharusnya konsisten berada di lima besar, bukan tercecer di barisan
belakang.
Tantangan Ducati dan Harapan Perubahan
Kondisi yang dialami Bagnaia menimbulkan tanda tanya besar
mengenai performa Ducati. Selama beberapa musim terakhir, motor Desmosedici
dikenal sebagai salah satu yang paling tangguh, bahkan sering mendominasi
lintasan lurus berkat kecepatan tinggi. Namun di Catalunya kali ini, motor
tersebut tampak kesulitan menemukan grip dan setelan yang tepat.
Bagnaia menegaskan bahwa tim perlu melakukan “reset”
besar-besaran pada setelan motor. Harapannya, perubahan signifikan bisa
dilakukan sebelum balapan berlangsung agar peluang meraih hasil maksimal tetap
terbuka. Ia sadar, tanpa perbaikan cepat, posisinya di klasemen bisa semakin
terancam.
Sirkuit Montmelo: Antara Harapan dan Kenyataan
Sirkuit Montmelo dikenal sebagai lintasan yang menuntut
keseimbangan antara kecepatan dan kelincahan motor. Banyak tikungan panjang
berkecepatan sedang hingga tinggi yang menguji kemampuan pembalap dalam menjaga
konsistensi racing line. Musim lalu, Bagnaia terbukti mampu menaklukkan
tantangan tersebut. Namun, situasi tahun ini menunjukkan bahwa setiap seri
balapan selalu memiliki faktor kejutan yang sulit diprediksi.
Ketika rival-rivalnya seperti Pedro Acosta dan Brad Binder
tampil kompetitif, Bagnaia justru terpuruk. Hal ini menunjukkan bahwa adaptasi
cepat terhadap kondisi lintasan adalah kunci utama.
Tekanan Juara Dunia
Sebagai juara dunia tiga kali, ekspektasi terhadap Bagnaia
tentu sangat tinggi. Setiap kesalahan kecil akan selalu menjadi sorotan besar.
Namun demikian, dunia balap motor penuh dengan dinamika, di mana performa bisa
berubah drastis hanya dalam hitungan hari.
Bagnaia menyadari bahwa tekanan ini harus dihadapinya dengan
kepala dingin. Ia tetap menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan tim
demi mencari solusi terbaik. Satu hal yang pasti, pengalaman dan mentalitasnya
sebagai juara dunia akan menjadi modal penting untuk bangkit dari situasi sulit
ini.
Penutup
Hasil buruk di MotoGP Catalunya 2025 menjadi peringatan
keras bagi Bagnaia dan Ducati. Dari dominasi di musim sebelumnya, kini mereka
menghadapi kenyataan pahit dengan performa yang jauh dari harapan. Meski
begitu, balapan belum usai. Masih ada kesempatan bagi Bagnaia untuk memperbaiki
catatan waktunya, asalkan tim mampu menemukan setelan motor yang tepat.
MotoGP selalu penuh drama dan kejutan. Keterpurukan Bagnaia
bisa saja berubah menjadi kebangkitan di hari balapan, atau justru menambah
daftar masalah yang harus segera dipecahkan. Para penggemar kini menantikan
apakah sang juara dunia mampu bangkit dari keterpurukan ini, atau harus rela
melihat podium lepas dari genggamannya di Catalunya.