Baca artikel detiksport, "Timnas Wushu Indonesia Bawa Enam Medali dari Kejuaraan Dunia" selengkapnya https://sport.detik.com/sport-lain/d-8106021/timnas-wushu-indonesia-bawa-enam-medali-dari-kejuaraan-dunia. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Keberhasilan yang Diraih
Dari ajang yang berlangsung tanggal 31 Agustus hingga 7
September 2025, kontingen Indonesia berhasil meraih:
- 1
medali emas, diraih oleh Seraf Naro Siregar di nomor Men’s Daoshu.
- 2
medali perak, satu dari Patricia Geraldine di Women’s Qiangshu,
dan satu lagi dari tim ganda putra yang terdiri dari Edgar Xavier Marvelo,
Ahmad Ghifari Fuaiz, dan Seraf Naro Siregar.
- 3
medali perunggu, yang diboyong melalui Edgar Xavier Marvelo di Men’s
Changquan, Fereddy Sinaga di Men’s Sanda 52kg, dan Tharisa Dea
Florentina di Women’s Sanda 52kg.
Kedatangan tim di Bandara Soekarno-Hatta disambut resmi oleh
Pengurus Besar Wushu Indonesia, termasuk Sekjen PB WI, Wakil Ketua Umum II, dan
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi.
Tantangan yang Dihadapi
Keberhasilan ini tidak diraih tanpa hambatan. Beberapa
catatan penting:
- Persiapan
tidak ideal
Program pelatnas mengalami ketidakberlanjutan karena kebijakan efisiensi dana dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Hal ini membuat persiapan agak tersendat dibandingkan dengan negara-negara lain yang memiliki dukungan lebih stabil. - Tingkat
persaingan internasional sangat tinggi
Musuh berat seperti China dan Iran tetap menjadi kekuatan dominan di kejuaraan dunia wushu. Indonesia harus mampu bersaing tidak hanya dengan teknik dan stamina, tapi juga konsistensi mental dan pengalaman di ajang besar. - Jadwal
event berikutnya sangat padat
Setelah kejuaraan dunia, para atlet tidak langsung pulang, melainkan langsung kembali ke pelatnas untuk persiapan menghadapi SEA Games Thailand 2025, Asian Youth Games Bahrain 2025, Islamic Solidarity Games Saudi Arabia 2025, dan Asian Games Nagoya 2026. Berlaga terus-menerus dalam jangka waktu yang pendek memerlukan stamina tinggi dan manajemen beban latihan yang baik.
Apresiasi dan Tindak Lanjut
Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) memberikan apresiasi
tinggi atas pencapaian ini. Mereka menilai bahwa medali-medali tersebut sangat
berarti karena diraih di tengah kondisi persiapan yang kurang ideal.
Untuk memperkuat prestasi ke depan, beberapa langkah telah
dipastikan:
- Pelatnas
kembali dijalankan secara intensif di Gedung Serbaguna, Jakarta setelah
kejuaraan dunia.
- Direncanakan
pula training camp di Tiongkok mulai Oktober 2025 sebagai bagian dari
persiapan menghadapi event-internasional selanjutnya.
- PB WI
menekankan pentingnya pembinaan yang berkelanjutan, karena bila
pelatnas bersifat dadakan atau sesaat saja, prestasi mudah terkikis ketika
menghadapi negara dengan sistem latihan yang konsisten.
Harapan Menuju SEA Games dan Beyond
Salah satu tujuan mendesak adalah meraih hasil terbaik di
SEA Games Thailand 2025. Meski beberapa nomor yang dipertandingkan mungkin
bukanlah nomor-unggulan bagi Indonesia seperti pada masa lalu, optimisme tetap
dijaga. PB WI berharap bahwa momentum dari kejuaraan dunia akan menjadi pemacu
semangat agar atlet bisa tampil maksimal di Asia Tenggara.
Selain itu, pengalaman di Brasil dan persiapan lanjutan di
pelatnas dan training camp di luar negeri diharapkan bisa memperkuat mental dan
teknik para atlet. Dengan demikian, ketika menghadapi event-besar seperti Asian
Games 2026 di Nagoya, Indonesia tidak hanya dianggap kuda hitam, tapi pesaing
yang layak diperhitungkan.
Kesimpulan
Prestasi enam medali — satu emas, dua perak, dan tiga
perunggu — dari Kejuaraan Dunia Wushu Brasil 2025 adalah bukti bahwa potensi
wushu Indonesia masih besar. Meskipun dibayangi oleh tantangan persiapan yang
tidak ideal dan tingkat kompetisi yang tinggi, keberhasilan ini menunjukkan
bahwa jika dukungan dan pelatihan berkelanjutan dijalankan dengan baik,
prestasi yang lebih tinggi sangat mungkin diraih.
Ke depan, komitmen dari pihak-lembaga pembina, pemerintah,
pelatih, dan atlet itu sendiri akan menjadi penentu apakah Indonesia bisa
mengonversi potensi tersebut menjadi prestasi yang konsisten di SEA Games,
Asian Games, dan even-even dunia lainnya. Semangat optimisme harus terus
dijaga, sembari melakukan evaluasi terhadap segala kekurangan agar langkah
selanjutnya bisa lebih mantap.