Bojan Hodak Soroti Mandulnya Lini Depan Persib Bandung
Persib Bandung kembali gagal meraih kemenangan setelah hanya bermain imbang 1-1 melawan PSIM Yogyakarta pada pekan ketiga Super League musim 2025/2026. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, itu memperlihatkan dominasi Persib dalam penguasaan bola dan penciptaan peluang, namun tidak diimbangi dengan ketajaman penyelesaian akhir.
Gol semata wayang Persib dicetak oleh Patricio Matricardi pada masa injury time menit ke-90+5. Sementara itu, PSIM lebih dulu unggul lewat tendangan Ze Valente pada menit ke-64. Hasil imbang ini menyisakan kekecewaan besar, khususnya bagi pelatih Bojan Hodak yang menilai lini depannya masih kurang tajam.
Dalam laga tersebut, Persib sebenarnya tampil agresif. Mereka melepaskan 19 tembakan dengan tujuh di antaranya mengarah tepat ke gawang. Namun, dari banyaknya peluang, hanya satu yang berhasil menjadi gol. Situasi semakin diperparah dengan kegagalan dua kali eksekusi penalti. Uilliam Barros gagal mencetak gol dari titik putih di menit ke-71, dan Marc Klok juga tidak mampu menuntaskan kesempatan emas di menit ke-90+10.
Bagi Hodak, kegagalan ini menjadi sinyal kuat bahwa timnya masih perlu banyak berbenah, khususnya di sektor serangan. “Kami ada perbaikan di lini pertahanan. Tetapi dari sisi penyerangan, masih ada banyak ruang untuk diperbaiki,” ucapnya selepas pertandingan. Ia menilai bahwa para pemainnya sudah bekerja keras, namun ketenangan dan mental dalam situasi krusial masih kurang.
Meski kecewa, Hodak enggan hanya menyalahkan pemain. Menurutnya, masalah penyelesaian akhir adalah hal yang bisa ditingkatkan melalui latihan dan pembenahan strategi. Ia menegaskan pentingnya melatih kreativitas dalam membangun serangan dan memperbaiki ketajaman di depan gawang. Latihan penalti, kata Hodak, juga akan terus ditingkatkan agar kegagalan seperti ini tidak terulang.
Patricio Matricardi, pencetak gol penyelamat Persib, juga menyampaikan perasaannya setelah laga. Ia menilai tim sudah menunjukkan karakter kuat dengan terus berjuang hingga menit akhir, meski harus menyesali banyaknya peluang yang terbuang. “Kami seharusnya bisa menang, tapi setidaknya tim tetap berusaha sampai akhir,” ujarnya.
Hasil imbang ini membuat Persib belum bisa tampil konsisten di awal musim. Dua kali gagal memaksimalkan penalti menjadi catatan khusus yang menunjukkan betapa pentingnya ketenangan dalam menghadapi tekanan. Publik Bandung pun berharap Bojan Hodak segera menemukan solusi agar lini depan kembali tajam.
Persib selanjutnya akan menghadapi Borneo FC di Gelora Bandung Lautan Api. Laga tersebut diprediksi tidak akan mudah, mengingat Borneo FC menjadi salah satu tim terkuat yang berhasil menyapu bersih tiga kemenangan beruntun di awal musim ini. Hodak menegaskan bahwa timnya akan segera berbenah untuk menghadapi laga krusial tersebut.
Secara keseluruhan, pertandingan melawan PSIM menjadi cerminan bahwa dominasi permainan belum tentu berbuah kemenangan. Persib harus belajar lebih efektif dalam memanfaatkan peluang, termasuk eksekusi penalti. Tanpa ketajaman di lini depan, mereka akan sulit bersaing di papan atas liga.