JK Dorong Lulusan UI untuk Tidak Malu Memulai Karier dari Bawah
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan pesan penting kepada para lulusan Universitas Indonesia (UI) agar tidak merasa malu atau rendah diri jika harus memulai karier dari posisi paling dasar. Pesan ini disampaikan JK dalam sebuah acara wisuda di UI, yang dihadiri oleh para wisudawan dari berbagai fakultas. Menurut JK, kesuksesan sejati tidak hanya ditentukan oleh gelar akademik atau posisi pertama yang diraih, tetapi juga oleh ketekunan dan kerja keras membangun karier dari bawah secara bertahap.
Pentingnya Mentalitas Tangguh di Dunia Kerja
JK menekankan bahwa dunia kerja saat ini sangat kompetitif,
dan tidak semua lulusan bisa langsung menduduki posisi tinggi atau mendapatkan
pekerjaan bergaji besar. Banyak perusahaan menuntut karyawan yang bukan hanya
cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh, disiplin, dan siap menghadapi
tantangan. Ia menilai, lulusan perguruan tinggi ternama sering kali merasa
harus segera mendapatkan posisi prestisius karena latar belakang pendidikannya.
Padahal, pengalaman kerja dan pemahaman lapangan justru banyak diperoleh ketika
memulai dari level bawah.
Menurut JK, membangun karier dari bawah memberi kesempatan
untuk belajar memahami organisasi secara menyeluruh, mulai dari operasional
harian hingga strategi jangka panjang. Dengan cara ini, seseorang akan lebih
siap saat nanti dipercaya memimpin tim atau menduduki jabatan penting. “Jangan
malu memulai dari bawah, karena itu adalah proses yang membentuk kemampuan
sesungguhnya,” ujarnya.
Pendidikan Tinggi Bukan Jaminan Langsung Kesuksesan
Dalam kesempatan tersebut, JK juga mengingatkan bahwa
pendidikan tinggi hanyalah salah satu bekal awal dalam menghadapi kehidupan
nyata. Gelar sarjana memang menjadi pintu masuk ke dunia profesional, tetapi
keberhasilan jangka panjang tetap ditentukan oleh sikap, etika kerja, dan
kemampuan beradaptasi. Banyak tokoh sukses di Indonesia yang memulai perjalanan
karier mereka dari posisi rendah, bahkan ada yang memulai sebagai staf biasa,
pegawai magang, atau pekerja lapangan.
Ia mencontohkan bahwa para pemimpin besar di berbagai sektor
umumnya pernah mengalami masa-masa sulit di awal karier mereka. Dari pengalaman
itulah mereka belajar tentang nilai kerja keras, ketekunan, dan pentingnya
membangun hubungan baik dengan orang lain. JK menilai, mental pantang menyerah
seperti ini yang justru menjadi kunci keberhasilan.
Menghadapi Tantangan Generasi Muda
JK juga menyoroti tantangan yang dihadapi generasi muda saat
ini, termasuk para lulusan baru, yang harus bersaing di tengah ketidakpastian
ekonomi dan perkembangan teknologi yang cepat. Banyak pekerjaan yang dulunya
dianggap menjanjikan kini mulai tergantikan oleh otomatisasi dan kecerdasan
buatan. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya membangun keterampilan baru
secara berkelanjutan dan bersedia mengambil kesempatan apa pun yang ada,
sekalipun tidak sesuai ekspektasi awal.
Ia berharap para lulusan UI bisa menjadi generasi yang tidak
hanya cerdas, tetapi juga fleksibel, tahan banting, dan siap membangun karier
secara bertahap. Menurutnya, rasa gengsi atau malu memulai dari bawah hanya
akan menjadi penghambat bagi perkembangan diri. “Lebih baik menapaki tangga
perlahan namun pasti, daripada mencoba melompat terlalu tinggi dan jatuh,” ucap
JK.
Menanamkan Nilai Kerja Keras Sejak Dini
Pesan JK ini menjadi pengingat bahwa perguruan tinggi tidak
hanya bertugas mencetak lulusan yang unggul secara akademis, tetapi juga
membentuk karakter yang tangguh menghadapi dunia nyata. Ia mendorong kampus
untuk terus menanamkan nilai kerja keras, kejujuran, dan semangat belajar
sepanjang hayat kepada para mahasiswa. Lulusan diharapkan tidak hanya
membanggakan kampus lewat prestasi di atas kertas, tetapi juga lewat kontribusi
nyata di masyarakat.
Dengan pesan ini, JK ingin menegaskan bahwa keberhasilan
sejati tidak diukur dari seberapa cepat seseorang mencapai puncak, tetapi dari
seberapa kokoh ia membangun fondasi kariernya. Lulusan yang siap memulai dari
bawah akan lebih menghargai setiap proses dan lebih siap menghadapi tantangan,
sehingga kelak mampu menjadi pemimpin yang bijaksana dan inspiratif.